Kenyataan Kedua | Penyebab Stres

Dan inilah kebenaran mulia tentang asal-usul stres: pengidaman—yang disertai dengan hawa nafsu & kesenangan, bersuka hati saat ini di sana & di sini—yaitu pengidaman terhadap kesenangan sensual, pengidaman terhadap kepantasan, pengidaman terhadap ketidakpantasan.” —SN 56.11

Pengidaman secara tak terhindarkan mengarah ke lebih banyak stres

Jika pengidaman yang kasar tidak tahu tempat dan lengket ini mengalahkanmu di dunia, duka-citamu tumbuh seperti rumput liar setelah hujan.

Jika, di dunia, engkau menguasainya pengidaman yang kasar dan tidak tahu tempat ini, sulit untuk melarikan diri, duka-cita menggelindingkanmu, seperti manik-manik air yang meluncur dari bunga teratai. —Dhp 335-336

Jika akarnya tetap tidak rusak & kuat, sebatang pohon itu, bahkan jika dipotong pun, akan tumbuh kembali. Demikian juga jika pengidaman laten tidak dicabut hingga ke akarnya, penderitaan ini kembali lagi & lagi. —Dhp 338

Meninggalkan pengidaman membuka kemungkinan untuk Kebangkitan

Tiap hasrat & hawa nafsu yang berkaitan dengan pengidaman terhadap bentuk itu merupakan kekotoran batin. Setiap hasrat & hawa nafsu yang berkaitan dengan pengidaman terhadap suara … pengidaman terhadap aroma … pengidaman terhadap cita rasa … pengidaman terhadap sensasi raba . .. pengidaman terhadap gagasan-gagasan itu merupakan kekotoran batin. Ketika, berkenaan dengan enam landasan ini, kekotoran dari kesadaran ditinggalkan, maka pikiran cenderung untuk melakukan penolakan-diri . Pikiran yang dipupuk oleh penolakan-diri merasa mudah ditempa untuk langsung mengetahui berharganya kualitas dari keadaan penyadaran ini.” —SN 27.8