Eksperimen merupakan metode utama dalam penelitian psikologi. Eksperimen merupakan metode yang mampu menjadikan psikologi masuk dalam kategori science (ilmu pengetahuan), dengan meletakkan dasar-dasar proses terbentuknya perilaku manusia.
Metode eksperimen berkembang saat para aliran teori Behaviorisme mengembangkan teori-teori pembentukan perilaku melalui hasil eksperimen laboratorium dengan menggunakan subjek penelitian berupa hewan pada abad ke 19.
Metode kuantitatif >metode yang sistematik dan terkendali serta mampu memberikan kesimpulan penelitian hingga pada tahap “sebab-akibat” (kausalitas).
Kesimpulan mengenai adanya hubungan sebab-akibat atau adanya pengaruh dari variabel bebas (independent) terhadap variabel tergantung (dependent) hanya dapat diketahui melalui prosedur eksperimen.
Dalam eksperimen terdapat pemberian “Perlakuan (treatment)/ Intervensi (intervention) pada kelompok eksperimen yang semula memiliki kondisi yang setara (terkait variabel tergantung).
Sebelum pemberian “perlakuan”, peneliti harus melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas lainnya yang juga dapat mempengaruhi variabel tergantung namun tidak relevan dengan tujuan penelitian.
Dalam penelitian eksperimen terdapat 2 kelompok subjek:
- Kelompok Eksperimen sekelompok subjek yang dikenai “perlakukan/ intervensi”.
- Kelompok Kontrol sekelompok subjek yang tidak dikenai “perlakuan/ intervensi” apa pun dan berperan sebagai kelompok pembanding.
Note: Desain eksperimen yang sederhana terkadang tidak menggunakan kelompok kontrol, namun hasil penelitian tsb tidak akan se-akurat dan se-lengkap jika menggunakan desain yang melibatkan kedua kelompok (eksperimen dan kontrol).